جُحَا عَلى البَابِ
Juha berada di depan pintu
عَادَ جُحَا يَوْمًا إلى بَيْتِهِ فَوَجَدَ زَوْجَتَهُ تُعِدُّ أَفْضَلَ مَلاَبِسِهَا وَزِيْنَتِهَا فَسَأَلَهَا جُحَا :” مَا المُنَاسَبَةُ السَّعِيْدَةُ الَّتي تَجْعَلُكِ تُعِدِّيْنَ ذٰلِكَ ؟
Suatu hari Juha pulang ke rumahnya dan mendapati sang istri sedang mempersiapkan pakaian dan perhiasan terbaiknya. Juha bertanya:” Moment bahagia apakah yang membuatmu menyiapkan semua ini ?
قَالتِ الزَّوْجَةُ :” اليَوْمَ يَاجُحَا حَفْلُ عُرْسِ إِحْدَى صَدِيْقَتِي، أَنَسِيْتَ ؟ لَقَدْ أَخْبَرْتُكَ بِهَا مُنْذُ أَيَّامٍ. قال جحا :” نعم، الآن تَذَكَّرْتُ، لاَبَأسَ، اذْهَبي إلى الحَفْلِ وَعُوْدِي في مِيْعَادِ صلاةِ العِشَاءِ ولاَ تَتَأَخَّرِي عَنْ ذٰلِكَ
Istrinya berkata:” Juha, hari ini pesta pernikahan salah seorang kawanku, apakah kau lupa? Aku telah memberitahumu sejak beberapa hari. Juha:” Ya, sekarang aku baru ingat, tak mengapa, pergi saja ke pesta itu dan kembalilah pada saat waktu shalat isya, jangan sampai terlambat”.
ارْتَدَتْ زَوْجَةُ جُحَا أَفْخَرَ ثِيابِهَا وَذَهَبَتْ إلى حَفْلِ صَدِيْقَتِهَا، وَلَكِنَّهَا تَأَخَّرَتْ هُنَاكَ إلى مُنْتَصَفِ اللَّيْلِ. فَلَمَّا عَادَتْ إلى البَيْتِ وَجَدَتْ بَابَهُ مُغْلَقًا، فَنَادَتْ جُحَا لِيَفْتَحَهُ، وَتَكَرَّرَتْ ذٰلِكَ مَرَّاتٍ، وَجُحَا وَلاَ يَرُدُّ ولاَ يَنْطِقُ. فَقَالَتْ في نَفْسِهَا :” أَهَكَذَا يَا جُحَا تُعَاقِبْنِي ؟
Istri Juha memakai baju kebanggaanya lalu berangkat ke pesta kawanya. Namun disana dia terlambat sampai waktu tengah malam. Ketika dia pulang ke rumah, dia pun mendapati pintu rumahnya tertutup. Lalu dia memanggil Juha beberapa kali agar membukanya. Sementara Juha tidak menjawab dan tidak pula bersuara. Istri Juha berkata dalam hatinya :” Apakah begini cara kau menghukumku Juha”.
ثُمَّ رَاحَتْ الزَّوجَةُ تُفَكِّرُ في حِيْلَةٍ وَمَكِيْدَةٍ لِيَفْتَحَ جُحَا البابَ. فَقَالَتْ وَهِيَ تَطْرُقُ البابَ :” افْتَحْ يَا جُحَا، وَإِلاَّ أَوْقَعْتُكَ فِي مُصِيْبَةٍ، تَنْدَمُ عَلَيْهَا طَوَالَ عُمْرِكَ. وَلَكِنَّ جُحَا لَمْ يَهْتَمَّ بِكَلاَمِهَا.
Istri Juha kemudian memikirkan suatu trik dan tipu daya agar Juha membuka pintu. Sambil mengetuk, dia berkata:” Juha… buka pintunya, atau aku akan membuatmu terkena bencana yang akan kau sesali seumur hidup. Namun, Juha tidak menghiraukan ucapanya.
فَقَالَتْ :” سَأُلْقِي نَفْسِي مِنْ فَوْقِ السُّلَّمِ، وَأُدَعِّي أَنَّكَ أَنْتَ الَّذِي دَفَعْتَنِي وَلَكِنَّ جُحَا لَمْ يَهْتَمَّ بِكَلاَمِهَا.
Istri Juha berkata:” Aku akan menjatuhkan diri dari atas tangga, dan akan mengaku jika kaulah yang mendorongku. Namun, Juha tetap tidak menghiraukan ucapanya.
Lihat juga: Kumpulan Kisah Jenaka Juha
بَعْدَ قَلِيْلٍ سَمَعَ جُحَا صَوْتَ ارْتِطَامٍ وَفَرْقَعَةٍ، وَظَنَّ أَنَّ زَوْجَتَهُ قَدْ أَلْقَتْ فِعْلاً بِنَفْسِهَا مِنْ فَوْقِ السُّلَّمِ، فَأَسْرَعَ بِفَتْحِ البَابِ
Selang beberapa saat, Juha mendengar suara terjatuh ‘Gubrak’. Dia mengira istrinya benar-benar menjatuhkan diri dari atas lantai. Juha pun segera membuka pintu.
وَرَاحَ جُحَا يَهْبِطُ السُّلَّمَ مُسْرِعًا فَلَمَّا وَصَلَ إلى آخِرِهِ وَجَدَ حَجَرًا كَبِيْرًا فَأَدْرَكَ حِيْلةَ زَوْجَتِهِ، أَسْرَعَ بِالصُّعُوْدِ
Juha lalu segera turun tangga dan ketika sampai di bawah, dia menjumpai sebuah batu besar. Juha pun mengetahui trik istrinya, lalu dia segera naik kembali.
فَلَمَّا وَصَلَ جُحَا إلى بَابِ شَقَّتِهِ وَجَدَهُ مُغْلَقًا… طَرَقَ جُحَا البَابَ قائلا :” افْتَحِي البابَ يَا امْرَأتي أَعْلَمْ أَنَّكِ بِالدَّاخِلِ وَأَنَا بِالخَارِجِ، وَعَفَا اللهُ عَمَّا سَلَفَ
Setibanya Juha di depan pintu rumahnya, dia menjumpainya dalam kondisi tertutup. Juha mengetuknya seraya berkata:” Bukalah istriku, aku tahu kau berada di dalam dan aku di luar, semoga Allah mengampuni yang telah berlalu.
وَلَكِنَّ جُحَا لَمْ يَلْقَ جَوَابًا، وَظَلَّ يَطْرُقُ البَابَ مَرَّاتٍ وَ مَرَّاتٍ ثُمَّ صَاحَ مُهَدِّدًا يَا زَوْجَتِي إِنْ لَمْ تَفْتَحِي البَابَ فَسَأُحَطِّمُهُ فَوْقَ رَأْسِكِ، ولَنْ أَنْسَى فَعْلَتَكِ هٰذهِ أبدًا
Namun, Juha tidak mendapat jawaban, dia pun terus mengetuk pintu beberapa kali lalu berteriak sambil mengancam :” Istriku, jika kau tidak membukakan pintu, aku akan menghancurkanya di atas kepalamu, dan selamanya aku tidak akan melupakan perlakuanmu.
فَصَاحَتِ الزَّوْجَةُ تَصْرَخُ مِنْ خَلْفِ البابِ قائلةً :” يَا نَاسُ ساعِدُونِي جُحَا يَحْضُرُ كُلَّ يَوْمٍ إلى البَيْتِ بَعْدَ نِصْفِ اللَّيْلِ بَعْدَ أَنْ يَقْضِي وَقْتَهُ مَعَ رُفَقَاءِ السُّوءِ، ثُمَّ يأْتِي يُوقِظُنِي مِنْ نَوْمِي، ساعِدُونِي, ساعِدُونِي
Dari balik pintu Istri Juha berteriak :” Hai orang-orang, tolong-tolong, Juha datang ke rumah setiap hari pada waktu malam, setelah dia menghabiskan waktunya bersama kawan-kawan nakalnya, lalu dia datang membangunkanku. Tolong – tolong.
قَال جُحَا فِي خَوْفٍ :” يَا امْرَأتِي مَاذا تَفْعَلِيْنَ اُصْمُتِي، يَالَكِ مِنْ مَجْنُوْنَةٍ ! تُوْقِظِيْنَ النَّاسَ مِنْ نَوْمِهِمْ لِأَجْلِ أَنْ تَنْتَقِمِي مِنِّي. يَعْلَمُ اللهُ أَنِّي بَرِىءٌ، افْتَحِي البابَ
Dengan ketakutan Juha berkata:” Istriku, apa yang kau lakukan, diamlah, dasar kau gila ! Membangunkan orang-orang dari tidur hanya untuk membalas dendam. Allah mengetahui bahwa aku tidak bersalah. Bukalah pintunya.
قَالَتْ زَوْجَتُهُ بِأَعْلَى صَوْتِهَا :” اذْهَبْ إلى حَيْثُ كُنْتَ… سَاعِدُونِي ياناسُ إنَّهُ يَضْرِبُنِي، وَيُحَطِّمُ البَابَ وَالبَيْتَ، سَاعِدُونِي أَنْقِذُوْنِي، فَأَسْرَعَ الجِيْرَانُ وَجِيْرَانُ الجِيْرَانِ إلى شَقَّةِ جُحَا
Dengan suara tinggi Istri Juha berkata :” Pergilah kau ke asalmu…tolong-tolong, Juha memukulku dan akan merobohkan pintu dan rumah… tolong-tolong selamatkan aku. Para tetangga dan tetangganya tetangga pun segera datang ke rumah Juha.
فَرأَوْا جُحَا وَاقِفًا أَمَامَ بَابِ شَقَّتِهِ المُغْلَقِ في حَالَةٍ يُرْثَى لَهَا، يَتَصَبَّبَ عَرْقًا، وَخَجَلاً. فَقَالُوا :” كَيْفَ تَفْعَلُ هٰذا في زَوْجَتِكَ يَا جُحَا، وَقَدْ نَالَ الشَّيْبُ مِنْكَ
Para tetangga melihat Juha berdiri di depan pintu rumahnya yang tertutup dalam kondisi sedang meratap, keringatnya bercucuran dan tersipu malu. Mereka berkata:” Bagaimana kau melakukan ini terhadap istrimu, Juha? Kau ini sudah beruban.
قال جحا :” إنِّي آسِفٌ حَقًّا يَا جِيْرَانِي، فَالخَطَأُ خَطَئِي، فَمَنْ خَرَجَ مِنْ دَارِهِ قَلَّ مِقْدَارُهُ
Juha berkata:” Wahai tetanggaku, aku benar-benar meminta maaf, ini adalah kesalahanku. “Barang siapa yang keluar dari rumahnya, maka jumlahnya berkurang”.
Penulis: Syauki Hasan Penerbit: المؤسسة العربية الحديثة بالقاهرة Penerjemah: Anggota TMBA
Kosa-kata المفردات Menyiapkan أَعَدَّ - يُعِدُّ Cocok/pantas نَاسَبَ - يُنَاسِبُ Merayakan pesta احْتَفَلَ - يَحْتَفِلُ Kembali عَادَ - يَعُوْدُ Mengingat تَذَكَّرَ - يَتَذَكَّرُ Terlambat تَأَخًَرَ - يَتَأَخَّرُ Mengulangi تَكَرَّرَ - يَتَكَرَّرُ Menutup أَغْلَقَ - يُغْلِقُ Membalas رَدَّ - يَرُدُّ Mengetuk طَرَقَ - يَطْرُقُ Memperhatikan/peduli اهْتَمَّ - يَهْتَمُّ. ب Menyesal نَدمَ - يَنْدِمُ Mengklaim دَعَّى - يُدَعِّى