Pertanyaan dari Ukhty Nur Hasanah terkait i’rab kalimat pada bacaan dzikir Pagi/Petang
Bagaimanakah i’rab kalimat رَبًّا, دِيْنًا,نَبِيًّا pada bacaan dzikir berikut ini ? Dan apakah fiil رَضِيْتُ termasuk lazim atau muta’addu atau muta’addi bi harf?
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
بسم الله الرحمن الرحيم
1. Apakah fi’il رضي lazim atau muta’addi ?
Dalam Mu’jam aArab seperti Mu’jam Al-mughani, Al-Haditsah, Al-Wasith disebutkan bahwa fi’il رضي boleh dikategorikan muta’addi dengan sendirinya (tanpa bantuan huruf jar. Seperti Firman Allah Ta’ala berikut ini.
وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلامَ دِيناً. سورة المائدة ٣
Lafadz الْإِسْلامَ manshub (maf’ul bih) dengan رضيت tanpa prantara huruf jar.
Fi’il رضي juga boleh dikategorikan lazim dan mesti dimuta’ddikan dengan bantuan huruf jar. Pada umumnya huruf jar yang digunakan yaitu (لام، الباء، على , عن)
رَضْيتُ لَهُ / رَضْيتُ بِهِ / رَضْيتُ عَلَيْهِ / رَضْيتُ عَنْهُ
2. Bagaimana ‘irab kata رَبًّا, دِيْنًا,نَبِيًّا pada hadits di atas ?
Pendapat pertama: Apabila merujuk bahwa fi’il رضي masuk kategori muta’addi, maka رَبًّا, دِيْنًا,نَبِيًّا bisa dii’rab maf’ul bih dari رضي bermakna اتخذ (Pendapat ini lemah).
Pendapat kedua: Kata رَبًّا, دِيْنًا,نَبِيًّا di’irab tamyiz manshub. Pendapat ini lebih afdhal dikarenakan kalimat “Aku ridha dengan Allah” masih menunjukan makna mubham atau samar, sehingga perlu diperjelas dengan adanya tamyiz yaitu ربا
Pendapat ketiga: Kata رَبًّا, دِيْنًا,نَبِيًّا di’irab hal manshub yang diperkirakan kedalam bentuk muystaq yang disebut dengan hal muawwal (حال مؤول). Seperti contoh berikut ini:
ذَهَبْتُ مَشْيًا على القدمين
Aku pergi berjalan kaki. Artinya, aku pergi sambil berjalan kaki.
Kata مَشْيًا adalah hal muawwal yang diperkirakan kedalam bentuk musytaq isim fa’il (مَاشِيَا), yakni; ذهبتُ مَاشِيًا علة القدمين
Contoh i’rab dari ketiga pendapat di atas sebagai berikut:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu ‘alaihi wa sallama nabiyyan wa rasūlā.
Artinya, “Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul,” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Al-Hakim).
رضيت : فعل ماضٍ مبني على السكون لاتصاله بتاء الفاعل، والتاء: في محل رفع فاعل
بالله: جر ومجرور متعلق بـ “رضي”
ربا: حال من لفظ الجلال منصوب؛ أو مفعول به لـ “رضي”، أو تمييز منصوب
Semoga membantu. Wallahu’alam.